Filsafat dari zaman ke zaman
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang sering terkait,
baik secara substansial maupun hisfories karena kelahiran ilmu tidak lepas dari
peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadapan filsafat.Kelahiran
filsafat di Yunani menunjukkan pola pemikiran bangsa Yunnai dari pandangan
mitologi akhirnya lenyap dan pada gilirannya rasiolah yang lebih domain.Dengan
filsafat, pola pikir yang selalu tergantung pada rasio.Kejadian seperti gerhana
tidak lagi di anggap sebagai kegiatan dewa yang tertidur, tetapi merupakan
kejadian alam yang disebabkan oleh matahari, bulan dan bumi berada pada garis
yang sejajar.Sehingga bayang-bayang bulan menimpa sebagian permukaan bumi.
Dengan berkembangnya pola fikir manusia, maka
berkembang pula tentang pemikiran dan pembahasan di dalam filsafat.Filsafat
dibagi menjadi 4 babakan yakni Filsafat klasik, filsafat abad pertengahan,
filsafat modern dan filsafat kontemporer.Filsafat klasik di dominasi oleh
rasionalisme, filsafat abad pertengahan didominasi dengan doktrin-doktrin agama
Kristen selanjutnya filsafat modern didominasi oleh rasionalisme sedangkan
filsafat kontemporer didominasi oleh kritik terhadap filsafat modern. Untuk
pembahasan lebih lanjut, kami akan membahasnya dalam pembahasan selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat dibagi menjadi 4 babakan yakni Filsafat
klasik, filsafat abad pertengahan, filsafat modern dan filsafat
kontemporer.Filsafat klasik di dominasi oleh rasionalisme, filsafat abad
pertengahan didominasi dengan doktrin-doktrin agama Kristen selanjutnya
filsafat modern didominasi oleh rasionalisme sedangkan filsafat kontemporer
didominasi oleh kritik terhadap filsafat modern. Berikut pembahasan tentang
filsafat-filsafat tersebut:
1. Filsafat
Periode Klasik
Filsafat yunani telah mencapai kejayaannya sehingga
melahirkan peradaban yunani dan menjadikan titik tolak peradaban manusia di
dunia.Filsafat yunani telah menyebar dan mempengaruhi di berbagai bangsa
diantaranya adalah bangsa Romawi, karena Romawi merupakan kerajaan terbesar di
daratan Eropa pada waktu itu. Bangsa Romawi yang semula beragama kristen dan
kemudian kemasukan filsafat merupakan suatu formulasi baru yaitu agama
berintegrasi dengan filsafat, sehingga munculah filsafat Eropa yang tak lain
penjelmaan dari filsafat Yunani.
Para sarjana filsafat mengatakan bahwa mempelajari
filsafat Yunani berarti menyaksikan kelahiran filsafat. Karena itu tidak ada
pengantar filsafat yang lebih ideal dari pada study perkembangan pemikiran
filsafat di negeri Yunani. Alfred Whitehead mengatakan tentang Plato: "All
Western phylosophy is but a series of footnotes to Plato". Pada Plato dan
filsafat Yunani umumnya dijumpai problem filsafat yang masih dipersoalkan
sampai hari ini.Tema-tema filsafat Yunani seperti ada, menjadi, substansi,
ruang, waktu, kebenaran, jiwa, pengenalan, Allah dan dunia merupakan tema-tema
bagi filsafat seluruhnya.
Ada tiga filsuf dari kota Miletos yaitu Thales,
Anaximandros dan Anaximenes. Ketiganya secara khusus menaruh perhatian pada
alam dan kejadian-kejadian alamiah, terutama tertarik pada adanya perubahan
yang terus menerus di alam. Mereka mencari suatu asas atau prinsip yang tetap
tinggal sama di belakang perubahan-perubahan yang tak henti-hentinya itu.
Thales mengatakan bahwa prinsip itu adalah air, Anaximandros berpendapat to
apeiron atau yang tak terbatas sedangkan Anaximenes menunjuk udara.
Thales juga berpendapat bahwa bumi terletak di atas
air. Tentang bumi, Anaximandros mengatakan bahwa bumi persis berada di pusat
jagat raya dengan jarak yang sama terhadap semua badan yang lain. Sedangkan
mengenai kehidupan bahwa semua makhluk hidup berasal dari air dan bentuk hidup
yang pertama adalah ikan.Dan manusia pertama tumbuh dalam perut ikan.Sementara
Anaximenes dapat dikatakan sebagai pemikir pertama yang mengemukakan persamaan
antara tubuh manusia dan jagat raya.Udara di alam semesta ibarat jiwa yang
dipupuk dengan pernapasan di dalam tubuh manusia.
Filosof berikutnya yang perlu diperkenalkan adalah
Pythagoras.Ajaran-ajarannya yang pokok adalah pertama dikatakan bahwa jiwa
tidak dapat mati.Sesudah kematian manusia, jiwa pindah ke dalam hewan, dan
setelah hewan itu mati jiwa itu pindah lagi dan seterusnya.Tetapi dengan mensucikan
dirinya, jiwa dapat selamat dari reinkarnasi itu.Kedua dari penemuannya
terhadap interval-interval utama dari tangga nada yang diekspresikan dengan
perbandingan dengan bilangan-bilangan, Pythagoras menyatakan bahwa suatu gejala
fisis dikusai oleh hukum matematis.Bahkan katanya segala-galanya adalah
bilangan. Ketiga mengenai kosmos, Pythagoras menyatakan untuk pertama kalinya,
bahwa jagat raya bukanlah bumi melainkan Hestia (Api), sebagaimana perapian
merupakan pusat dari sebuah rumah.
Pada Zaman Pythagoras ada Herakleitos Di kota Ephesos
dan menyatakan bahwa api sebagai dasar segala sesuatu. Api adalah lambang
perubahan, karena api menyebabkan kayu atau bahan apa saja berubah menjadi abu
sementara apinya sendiri tetap menjadi api. Herakleitos juga berpandangan bahwa
di dalam dunia alamiah tidak sesuatupun yang tetap.Segala sesuatu yang ada
sedang menjadi.Pernyataannya yang masyhur "Pantarhei kai uden menei"
yang artinya semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal
tetap.Filosof pertama yang disebut sebagai peletak dasar metafisika adalah
Parmenides.Parmenides berpendapat bahwa yang ada ada, yang tidak ada tidak ada.
Konsekuensi dari pernyataan ini adalah yang ada 1) satu dan tidak terbagi, 2)
kekal, tidak mungkin ada perubahan, 3) sempurna, tidak bisa ditambah atau
diambil darinya, 4) mengisi segala tempat, akibatnya tidak mungkin ada gerak
sebagaimana klaim Herakleitos.
2. Filsafat
Abad Pertengahan
Filasafat Yunani yang menelurkan banyak pemikir ulung,
memiliki tempat yang cukup berpengaruh pada perkembangan ilmu filsafat di abad
pertengahan.Pada masa itu, perkembangan kehidupan di dunia tidak bisa lepas
dari dua agama besar yang saat itu saling mempengaruhi, Islam dan
Nasrani.Masyarakat tersebut memiliki kontribusi besar dalam perkembangan dunia
selanjutnya.
Pada masa pertengahan ini, terdapat periode yang
membuat perkembangan filsafat tidak berlanjut, yaitu pada masa skolastik
Kristen.Hal inidikarenakanpihak gereja membatasi para filosof dalam berfikir,
sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang, karena semuanya
diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan kenyakinan. Apabila
terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para gerejawan,
maka filosof tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai pada
hukuman mati.
Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat
dibagi menjadi dua periode yaitu: periode Scholastik Islam dan periode
Scholastik Kristen.
1. Scholastik
Islam
Para Scholastic Islamlah yang pertama mengenalkan
filsafatnya Aristoteles diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada
orang-orang barat yang belum mengenal filsafat Aristoteles.
Para ahli fikir Islam (Scholastik Islam) yaitu
Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Gazali, Ibnu Rusyd dll.Mereka itulah yang
memberi sumbagan sangat besar bagi para filosof eropa yang menganggap bahwa
filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar.Namun dalam kenyataannya
bangsa eropa tidak mengakui atas peranan ahli fikir Islam yang mengantarkam
kemoderenan bangsa barat.
2. Scholastik
Kristen
pada masa ini kekuasaan agama masih begitu berpengaruh
terhadap perkembangan kehidupan filasafat, khususnya di kawasan Eropa. Adanya
tren perbudakan membuat para pemikir ahli terbatas hanya dari kaum agamis yang
berada di gereja saja, karena mereka yang diluar gereja terlalu disibukkan
dengan urusan melayani orang lain, daripada memikirkan hal- hal yang tidak
mengenyangkan seperti filsafat.
Pada masa ini perkembangan filsafat dan ilmu
pengetahuan sangat buruk.Karena pihak gereja membatasi dan melarang para
filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan dan filsafat tidak
berkembang.
3. Filsafat
Modern
Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat
Modern.Pada masa ini rasionalismesemakin
kuat.Tidak gampang untuk menentukan mulai dari kapan Abad Pertengahanberhenti.Namun,
dapat dikatakan bahwa Abad Pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan 16 atau
pada akhir masa Renaissance.Masa
setelah Abad Pertengahan adalah masa Modern.Sekalipun, memang tidak jelas kapan
berakhirnya Abad Pertengahan itu. Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas menandai
masa Modern ini, yaitu berkembang pesat berbagai kehidupan manusia Barat, khususnya dalam bidang kebudayaan,
ilmu pengetahuan, dan ekonomi. Usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan
klasik Yunani-Romawi.Kebudayaan ini pulalah yang
diresapi oleh suasana kristiani.Di bidang Filsafat, terdapat aliran yang terus
mempertahankan masa Klasik.Aliran-aliran dari Plato dan mazhab Stoa menjadi
aliran-aliran yang terus dipertahankan.Pada masa Renaissance ini tidak menghasilkan
karya-karya yang penting.
Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat melihat
bahwa masa modern merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai
bermunculan dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat.Filsafat Barat menjadi
penggung perdebatan antar filsuf terkemuka. Setiap filsuf tampil dengan gaya
dan argumentasinya yang khas. Argumentasi mereka pun tidak jarang yang bersifat
kasar dan sini, kadang tajam dan pragmatis, ada juga yang sentimental. Sejarah
filsafat pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau periode,
yaitu: zaman Renaissans(Renaissance), zaman Pencerahan Budi
(Aufklarung), dan zaman Romantik, khususnya periode Idealisme
Jerman.
Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka
jalan baru menuju perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630)
dan Galileo Galilei (1564-1643).[1]Sedangkan Francis Bacon (1561-1623)
merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam
bidang ilmu pengetahuan. Dia merupakan bangsawan Inggris yang
terkenal dengan karyanya yang bermaksud untuk menggantikan teori Aristoteles tentang
ilmu pengetahuan dengan teori baru.
Pada masa filsafat modern ini terdapat beberapa aliran
yang berkembang pada masa itu, diantaranya yaitu:
a. Idealisme
Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang
menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa.ide-ide
dan pikiran atau yangsejenis dengan itu.Aliran ini merupakan aliran yang sangat
penting dalam perkembangansejarah pikiran manusia.
b. Materialisme
Materialisme merupakan faham atau aliran yang
menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia
fisik adalah satu.
Kemajuan aliran ini mendapat tantangan yang keras dan
hebat dari kaum agama dimana-mana.Hal ini disebabkan bahwa faham Materialisme
ini pada abad ke-19 tidak mengakui adanya Tuhan (atheis) yang sudah diyakini
mengatur budi masyarakat.Pada masa ini, kritikpun muncul di kalangan
ulama-ulama barat yang menentang Materialisme.
c. Dualisme
Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang
memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan
hakekat rohani. Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri,
sama azazi dan abadi. Perhubungan antara keduanya itu menciptakan kehidupan
dalam alam Contoh yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini
adalah terdapat dalam dirimanusia.
d. Empirisme
Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang
memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan
hakekat rohani. Kedua macam hakekat itu masing-masing bebas berdiri sendiri,
sama azazi dan abadi. Perhubungan antara keduanya itu menciptakan kehidupan
dalam alam Contoh yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakekat ini
adalah terdapat dalam diri manusia.
e. Rasionalisme
Rasionalisme
adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide
yang masuk akal.Selain itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki.
f. Fenomenalisme
Secara
harfiah Fenomenalisme adalah aliran atau faham yang menganggapbahwa
Fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.Seorang
Fenomenalisme suka melihat gejala.Dia berbeda dengan seorang ahli ilmupositif
yang mengumpulkan data, mencari korelasi dan fungsi, serta membuathukum-hukum
dan teori.Fenomenalisme bergerak di bidang yang pasti.Hal yangmenampakkan
dirinya dilukiskan tanpa meninggalkan bidang evidensi
yanglangsung.Fenomenalisme adalah suatu metode pemikiran, "a way of
looking atthings".
g. Intusionalisme
Intusionalisme adalah suatu aliran atau faham yang
menganggap bahwa intuisi (naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.Intuisi
termasuk salah satu kegiatan berfikir yang tidak didasarkan pada penalaran.Jadi
Intuisi adalah non-analitik dan tidak didasarkan atau suatu pola berfikir
tertentu dan sering bercampur aduk dengan perasaan.
4. Filsafat
Kontemporer
Filsafat Kontemporer yaitu cara pandang dan berpikir
mendalam menyangkut kehidupan pada masa saat ini. Misalnya
orang dihadapkan pada tahun 2009, ya inilah zaman kontemporer kita.Tetapi
istilah filsafat kontemporer baru saja populer semenjak abad ke-20, ini
merupakan tanggapan atas kebingungan penyebutan filsafat masa kini.
Filsafat kontemporer ini sering dikaitkan dengan
posmodernisme, Dikarenakan posmodernisme yang berarti “setelah modern”
merupakan akibat logis dari zaman kontemporer.Posmodernisme menyaratkan
kebebasan, dan tidak selalu harus simetris.Contohnya seni bangunan posmodern
tidak terlalu mementingkan aspek keseimbangan dalam bentuk bangunan, melainkan
sesuka hati yang membangun atau yang sesuai request. Kembali lagi kepada
pemikiran kontemporer yang beranjak dari seni bangunan tadi, sama halnya dengan
itu, pemikiran filsafat kontemporer ini bebas. Kebebasan dalam memakai teori,
menanggapi, dan mengkritik selama kebebasan tersebut merupakan suatu hal
original.
bebas, berbicara tentang filsafat kematian, filsafat waktu, filsafat orang gila, filsafat
komputer, filsafat game online, dan lain-lain. Semuanya terbuka lebar
untuk dipikirkan dan diperbincangkan.Tidak ada batasan pasti dalam filsafat
kontemporer, selama semua masih dinamis dan tidak kaku seperti zaman
pra-modern, bisa disebut sebagai kontemporer.
Masalah aktual dan faktual diperbincangkan dan
ditanggapi, lalu diberi solusi.Dengan
filsafat akan bisa ditemukan solusi terbaik terhadap masalah tersebut karena
filsafat juga menguji solusi yang akan diambil dan yang dianggap baik. Hal ini
dilakukan karena pada saat tertentu solusi bisa menjadi sangat baik, dan pada
saat tertentu pula suatu solusi bisa dianggap kuno dan terbilang idiot.
Berbicara tentang saat demi saat, inilah letak
kontemporernya.Penyesuaian terhadap sesuatu yang kita ketahui sebagai zaman. Berpikir sesuai zaman tanpa kehilangan
identitas dan originalitas pemikiran personal.Memiliki kepribadian dan cara
berpikir yang unik merupakan hal yang dibanggakan dalam filsafat kontemporer.
Oleh karenanya filsafat kontemporer merupakan ekstensifikasi dari pemikiran
manusia dari hal-hal yang umum menjadi yang sangat khusus dan terkait dengan
hal khusus lainnya.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan berkembangnya pola fikir manusia, maka
berkembang pula tentang pemikiran dan pembahasan di dalam filsafat.Filsafat
dibagi menjadi 4 babakan yakni Filsafat klasik, filsafat abad pertengahan,
filsafat modern dan filsafat kontemporer.Filsafat klasik di dominasi oleh
rasionalisme, filsafat abad pertengahan didominasi dengan doktrin-doktrin agama
Kristen selanjutnya filsafat modern didominasi oleh rasionalisme sedangkan
filsafat kontemporer didominasi oleh kritik terhadap filsafat modern.
Rizal Muntansyir, Filsafat Analitik, Yogyakarta,
Pustaka Pelajar, 2001, hlm.11-12
Mustofa, Filsafat Islam, Bandung, Pustaka
Setia, 1997, hlm.28
Rizal Muntansyir., op.cit, hlm 13
Antony Black, Pemikiran Politik Filsafat, Jakarta,
Serambi Ilmu Semesta, 2001, hlm 503
Amin Abdullah, Filsafat Kalam, Yogyakarta,
Pustaka Pelajar, 1995, hlm. 123-124