Teks ceramah pidato kuliah tujuh menit KULTUM
Assalamualaikum
wr.wb.
’’Alhamdulillah,
alhamdulillahi nasta’in wala umuriyadiin wa’ ala alihi wa barik wa salim amma ba’ad, qola Allah fil kitabihil
karim auudzubillahiminasaytronirajim bismillahirahmanirahim.
Yaarfailahu
ladzina amanu minkum wa ladzina utul ilma darajat, Alayat’’
Hamdan
wa syukronillah amma ba’ad
Yang
pertama dan yang paling utama, shalawat beriringkan salam senantiasa
tercurahkan kepada seorang nabi ulul adzmi , nabi yang tak pernah makan jagung
tetapi namanya tetap tersanjung.
Nabi
yang tak pernah duduk di kantor, apalagi mengenal kalkulator
Tapi
subhanallah, ahlaqnya menjadi pelopor.
Siapa
lagi kalau bukan NABI MUHAMMAD SAW.
Semoga
kita bersama mendapatkan syafaatnya di yaumul mahsyar kelak
Amin
amin ya Allah.
Yth.
Kh Nur Haddi selaku pengasuh pon pes darusalam
Yth.
Jajaran ustad ustadzah yang tak pernah letih dan bosan dalam mendidik kami
Dan
tak lupa pula teman teman sahabat santri seperjuangan yang amat saya sayangi
“Allahuma
solli ala muhammad”
Berdirinya
saya di sini bukan karna saya lebih pintar dari pada
Bukan
pula saya lebih hebat dari pada anda semua
Melainkan
hanya menyikapi dari hauqola hadis nabi “balighu anni walau ayat”
Sampaikan
atau ajarkan kepada sesama walau satu ayat.
Bebicara
terhadap ahlaq yang tak pernah lepas dari karakteristik dari sorotan manusia,
Menurut
para ulma’ yang di sebut ahlaq terbagi menajdi dua macam, yang pertama ialah
ahlaqul mazmummah atau sering di sebut dengan ahlaq kurang baik, dan yang kedua
ialah ahlaqul karimah atau sering di sebut ahlaq yang terpuji.
Telah
kita ketahui bahwa dalam sabda nabi, “innama buistu liutamimma mahakarimal
ahlaq” di utusnya aku di muka bumi ini tak lain dan tak bukan hanya untuk
menyempurnakan ahlaq, kita ketahui nabi kita ialah seorang pencetus pengubah
haluan pertama kali yang di ciptakan Allahu aza wa Jalla, untuk mengubah ahlaq
manusia dari yang biadab menjadi beradab dari yang keji menjadi terpuji.
Karna
apa, ahalq ialah sorotan awal sesorang dalam menilai diri sesorang,
Karna
apa, ahlaq ialah suatu pembeda antar manusia dan hewan
Karna
apa, ahlaq ialah bunga dalam diri yang akan mengharumkan diri
seblum
nabi mendapatkan wahyu untuk menjadi rasul keadaan ahlaq orang-orang kafir di
kala itu sangatlah buruk, bukan hanya menyembah berhala, bukan hanya berzina
dan bukan saja berjudi bahkan ada yang lebih parah dari itu,
Dalam
suatu riwayat di ceritakan, ada seorang wanita hamil berjalan pada malam hari
kemudian bertemu dua seorang laki-laki, dua orang laki-laki tersebut saling
berbicara dengan temanya
,
si A berkata, kau berani bertaruh berapa untuk anak dalam kandungan itu, wanita
atau laki laki?
Si
B menjawab aku brani bertaruh 10.000 dirham, untuk anak dalam kandungan wanita
itu ialah seorang perempuan.
Si
A menjawab aku brani bertaruh 20.000 dirham anak di dalam kandungan wanita
tersebut ialah laki laki.
Tak
lama kemudian wanita hamil yang tengah berjalan sendirian itu langsung di sekap
mulutnya lalu di bawa ke tempat sepi, di tempat sepi tersebut dua orang kafir
itu membedah isi perut wanita hamil tersebut untuk di lihat berjenis kelamin
apa anak dalam kandungan tersebut, naudzubillah summa naudzu billah.
Dalam
riwayat tadi, dapat kita bayangkan dapat kita fikirkan betapa bobroknya ahlaq
orang orang kafir pada zaman itu, wajar bukan? Bila nabi yang agung dan yg
terpuji di turunkan untuk membenahi ahlaq manusia.
Sollalahu
alla muhammad...
Berbeda
dengan ahlaq nabi yang terpuji, jelas jelas banyak terdapat banyak ayat ayat
yang menjelskan begitu baiknya, bagusnya, dan agungnya ahlaq nabi kita
Siapa
yang tak kenal ahlaq baiknya, yang sering di agungkan dalam shalwat, dalam
berzanji dan lain sebagainya. Shalawat yang mengaggungkan nabi dan memuji muji
nabi .
Dalam
suatu tafsir pula di ceritakan dalam munasabah hadis yang berkaitan dengaan surah
ke 111 yakni surah al lahab yang terdiri dengan 5 ayat
Di
dalam surah ini mufasir di menerangkan tentang kebinasaan Abu Lahab dan
Istrinya, pada Suatu ketika nabi
bertepatan hendak jammah dzuhur bertemu salah satu sahabat bernama Abu nu’aim
yang berdzikir sangat khusyuk di dalam masjid,
Nabi
menundukan kepalanya seraya mendengarkan apa yang di tasbihkan sahabat
tersebut, setelah mendudukan kepalanya, nabi terheran kenapa dengan sahabat ini bertasbih dengan menyebut ayat al lahab
berulang ulang,
Kemudian
nabi bertanya : “ ya, Abu nu’aim, kenapa kau bertasbih bukan dengan
subhanallah, alhamdulillah atau menyebut asma asma Allah lainya, kenapa kau
bertasbih dengan surah al lahab?”
Sahabat
tersebut menjawab : ” Ya rasull, saya benci dengan Abu Lahab, karna ia begitu
memusuhi mu, begitu membenci mu, padahal engkau ialah seorang nabi yang baik
budi pekerti lagi pembawa wahyu untuk ummat. Maka dari itu saya bertasbih
dengan surah ini agar Abu Lahab semakin di siksa oleh Allah di dalam Api
Neraka.
Nabi
: “ tahukah engkau wahai Abu nu’aim, siapa Abu Lahab? Abu Lahab ialah paman ku,
aku tahu beliau amat membenci ku, lantaran aku membawa agama islam pada ummat,
tapi permasalahan hukuman itu ialah urusan Allah swt. Bukankah sudah jelas,
pedihnya siksaan Paman ku dengan turunya ayat ini, bila kau menyebut Abu Lahab
dengan begitu cara mu sama saja kau menghina ku karna itu paman ku”
Setelah
kejadian ini surah al lahab menjadi surah yang jarang di baca, tapi masih saja di gunakan untuk menhina anak
keturunan Abu Lahab, pada saat itu pula anak Abu Lahab yang bernama syaidah
zainab berjalan di kalangan atau pasar, setiap hendak bertanya harga, penjual
menjawab “tabbat” yang artinya “celakalah” Abu Lahab dan setiap bertemu orang orang di jalan pun orang
berkata seperti itu, akhirnya anak perempuan Abu Lahab ini sepulang dari pasar
mampir ke tempat persinggahan keponakanya yakni Nabi Muhammad saw.
Nabi
bertanya : ada apa “bintul ammi” anak paman ku,
syaidah
zainab menjawab : Ya’ Rasull, bagaimana dengan anak keturunan orang kafir
seperti aku ini, di mana pun ke mana pun aku selalu di hina dengan lantaran
ayat dalam surah al lahab tersebut, saya hendak marah tapi itu ayat Al Qur’an
saya takut berdosa bahkan terlaknat, saya tak marah nama Ayah saya di
hina-hina, sesungguhnya saya dalam kebimbimbangan
Nabi
menjawab : “nanti, bertepatan jamaah
asar kau duduklah di shaf paling depan berpakaianlah agak mencolok agar aku
mudah mengenali mu.
syaidah
zainab menjawab : “ iya, nabi
Pada
saat itu pula selepas shalat asar ketika semua makmum berjamaah masih ada di
masjid nabi “hadza, bintu ammi” ini anak paman ku, di saat itu anak Abu Lahab
duduk di samping nabi sambil terrunduk, “mulai saat ini barang siapa memakai
ayat surah laham di niatkan untuk memaki atau menmbeni Abu Lahab dan
keturunanya sama saja menghina ku atau pun menykiti ku”
Dalam
kitab tafsir lain sering di tulis, padahal begitu buruknya prilaku Abu Lahab
dan istrinya kepada Nabi, sangat memusihi nabi menghina Nabi melempari batu
nabi,bahkan istri abu lahab menaruh duri
di sepanjang jalan yang di lalui nabi.
Bila
di fikir marah, nabi sangat marah bahkan kesal namun ketika Abu Lahab dan
Istrinya telah meninggal nabi tak ingin orang lain memperbruk keadaan dengan
mencela cela pamanya,namun nabi tak pernah memanggil pammanya dengan memakai
namanya tapi dengan “Ammi” yakni bermakna paman, sebaliknya pula Abu Lahab
memanggil Nabi dengan nabi dengan sebutan “ya abna akhi” yang bermakna hai anak
saudara ku,
Dari
hal panggilan ini dapat di ambil kesimpulan, bahwa walaupun nabi ndi benci,di
maki bahkan di hina tapi nabi masih menganggap Abu Lahab sebagai kluarganya
sebagai pamanya, bahkan menolong anak pamanya yang di mana, padhal ayahnya
sangat memusuhi nabi. Tapi nabi tak pandang bulu tak berat tangan dalam
menolong tak perduli ia siapa dan dia siapa tetap di tolong demikian lah kehakiman
ahlaq sorang nabi, yang mana sangat patut di jadikan contoh bagi umatnya apa
lagi kita sebagai seorang santri yang berbasis ilmu pengethuan agama islam.
Kalau
dalam falsafah jawa di sebutkan (unggah unnguh ) yakni sopan santun di mana
sebuah ahlaq itu bukan hanya saja di berikan kepada yang muda kepada yang tua,
tapi juga sebaliknya NGELUNGNO LAN NERIMO, yakni dari yang tua kepada yang muda
wajib untuk bertata krama.
Sollalhu
allam muhammad.
Demikianlah,
yang dapat saya sampaikan pada beberapa detik yang sangat singkat ini
Pesan
saya hanya tiga, dzikir, fikir dan amal saleh yang maksudnya,
Dikir
ialah kebutuhan kita selaku muslim
Fikir
ialah kewajiban kita sebagai seorang santri
Dan
amal saleh ialah bentuk pengaplikasian kita menjadi seorang muslim
Kurang
dan lebihnya saya mohon maaf,
Bila
ada kebaikan itu semua datangnya dari Allah swt
Bila
ada buruknya inilah saya yang tak pernah lepas dari salah dan lupa
“
bila ada sumur di ladang bolehkah saya menumpang mandi, bila ada lomba yg akan
datang bolehkah saya mengikuti lagi”
Ila
akhirihi, “ wallahu mu’afiq ila aqwam fi thariq, summa saaalamulaikum wr.wb.