Salah & Lebur

Oleh: LUQMAN NEGARA

Dabuk Rejo, 2 Oktober 2024

Bagaimana mau mengenal yang maha benar. Kalo diri sendiri tak mau di salahKan & merasa paling benar? Faktanya menjadi baik itu bukanLah perkara sulit, yang sulit ialah menjaga agar selalu berbuat baik. Setelah mendapatkan sesuatu, mampukah menjaga agar selalu utuh & tak rusak? Manusia hanyaLah manusia, sebab ia lupa, salah & bahkan berdosa ituLah yang membuat ia menjadi manusia. Manusia akan selalu menjadi tidak tau & bertanya-tanya dgn smua hal. SekaliPun ia sdah menguasai & menjadi ahli, akan tetapi secara menusiawi bisa lupa atauPun amnesia. Tanpa pertolongan/ma'unah sang kuasa, Manusia hanyaLah bangkai yang bernyawa. Memahami tanpa menjalani itu layaknya berkata api itu panas tapi tak pernah merasakan perih karna terbakarnya. Perkara rasa beda orang tentu beda cerita, akan tetapi yang mampu menjadi bersama ialah perjalanannya. Jangan terlalu mengeluh & menggrutu mululu, Sebab ada banyak cobaan yang belum di cobaiin. Sedangkan porsinya berbeda-beda, air yg berada dalam galon & air yang ada dalam botol tentu kadar & ukuranya berbeda, tapi bukan perkara tempat melaikan kemampuanya. Yaqin & Percaya saja, bahwa sang semesta telah mengukur porsi ukuranya & penyelesainya. Jika ternyata rasa sakit membuat mu lebih dekat dgn sang kuasa. Maka sejatinya dirimu telah sembuh, Pelan-pelan, satu-persatu semua sudah di atur dgn baik oleh yang maha baik. Pointnya Iktiar & do'a untuk hasilnya, serahkan saja pada yang paling paham terhadap dunia & seisinya. Porsi manusia berbeda-beda. Beruntungnya beda, sedihnya beda, cobaanya beda & masalahnya-Pun berbeda-beda. Tidak ada yang ringan semua sudah di ukur sesuai pundak masing-masing. Sang Semesta tak mengubah akhir baik dari perjuangan & perjalanan mu, ia hanya memberi ujian dalam perjalanan mu agar dirimu belajar hikmah di dalamnya. Dirimu hanya cukup menjalani dgn ikhlas, sabar & tanpa menggurutu. TingkatKan saja syukur mu agar tak menjadi kufur. Di sekliling mu tentu masih Ada orang yang untuk makan besok saja masih bertanya-tanya. Tapi ia masih bisa tertawa bahagia bersama keluarganya. Keluh mu masih ada karna, dirimu mengukur dirimu tak mampu & ketakutan yang tak berlaruh. Sedangkan Rabb mu jauh lebih yaqin dirimu bisa melewatinya. Bersama sekenario perjalanan ituLah dirimu mampu kuat & hebat. Sebab seorang yang pernah di guncang oleh kuatnya badai, tak akan bergemih hanya karna tetesan hujan. Sabar, ikhlas & istqomah semua itu sebuah proses & perjalanan. Sampai di mana puncaknya, ialah hilang/leburnya rasa merasa dalam diri & di gantikan oleh, menjalani kehendak/perintah ilahi rabbi.


Postingan populer dari blog ini

HADIS TARBAWI

Teks ceramah pidato kuliah tujuh menit KULTUM

Biografi Ibnu Abbas dan Tafsir di riwayatkan Fairuzzabaddi