Rela & Ikhlas

Oleh : ALR

Jaya Bhakti, 27 Feb 2023

Bila Ikhlas ialah pucak tertinggi dari pada Menyangi. Maka MeRelakan ialah dasar awal dalam sebuah Keikhlasan. Saat Upaya mu sudah maksimal untuk bersatu & bertemu, Tetapi semesta memilki Ribuan cara agar kau mau mengalah & berhenti melangkah. Akui saja memang keadaannya tak  memungkinkan untuk bersua & bersama. Pernah sdikit menggerutu dalam dekapnya Rindu, Kenapa Semesta bangunkan Megahnya Rasa bila kemudian tak mampu untuk Hidup Bersama. Sontak Hati ku berkata: Bila ku Suguhkan Perak & Emas sebagai Mahar, Maka mampu pula ku suguhkan Kelopak Mawar sebagai Penawar. Seberapa jauh pergi. Rasa tetap membuat kembali pada titik yang sama, Entah angin apa yang membawa diri-nya. faktanya ia selalu kembali, ia layaknya Bumerang. Karna Sekuat apa-pun ku melempar dan melepas ia juga akan datang dengan begitu kuatnya pula. Berdua hanya saling membohongi diri dan selalu bertarung dengan Takdir. Terlepas Megah dan Besarnya rasa untuknya, Faktanya akuLah yang bersalah. Karna kerap sekali mencuri cerahnya senyum dalam eloknya wajah, Terlebih salah karna ku tampat-kan ia dalam hati ku yang terlalu dalam. Hingga aku sendiri yang tersulitkan untuk bangkit dan berdiri, Ia tetaplah ia dengan benteng yang kuat lagi mempesona dalam singgasana hati ku. Berdua ialah saksi, Se-Bagaimana Takdir sering kali membuat Pelakunya Terglincir kemudian Terkilir. Bersama Sekenarionya kejadian demi kejadian tak terduga terjadi, Mengantarkan Manusia pada langkah demi langkah dalam perjalanan hidup. Tentang Merelakan, Pengorbanan & Keterbatasan diri sebagai mahluk.

Postingan populer dari blog ini

HADIS TARBAWI

PUBLIC RELATIONS MOTIVASI TENTANG ETIKA DAN SOPAN SANTUN

Teks ceramah pidato kuliah tujuh menit KULTUM