Maqamat Dalam Tasawuf


MAQAMAT dan AHWAL
Penertian Maqamat
Maqomat ialah jama’ dari maqam yang arti secara etimologi ialah tingkatan. Secara terminology telah diungkapkan oleh para sufi itu sendiri ialah tinkatan seorang hamba dihadapan robnya, dalam hal ibadah dan latihan-latihan (riyadloh) jiwa yang dilakukannya.
Maqamat Dalam Tasawuf
Seperti yang disinggung diatas maqam jama’nya adalah maqamat yangn dijalani kaum sufi umumnya terdiri dari tobat, zuhud, faqr, sabar, syukur dan tawakkal.
Tobat; menurut Qamar kailani dalam bukunya, tobat adalah rasa penyesalan yang sunggguh-sungguh dalam hati disertai permohonan ampun serta meninggalkan segala perbuatan menimbulkan dosa.
Zuhud; secara umum, zuhud dapat diartikan sebagai suatu sikap melepaskan diri dari rasa ketergantungan terhadap kehidupan duniawi dengan mengutamakan kehidupan akherat.
Faqr; adalah tidak menuntut lebih banyak dari apa yang telah dimilikidan merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki, sehigga tidak meminta sesuatu yang lain.
Sabar; sebagai pengekang nafsu dan amarah Imam Gozali menamakannya sebagai kesabaran jiwa, sedangkan menahan terhadap penyakit fisik di sebut sabar badani.
Syukur; adalah ungkapan rasa terimakasih atas nikmat yang di terima.
Rela; menerima dengan rasa puas terhadap apa yang dianugerahkan Allah SWT.
Tawakkal; adalah menyerahkan degala urusan kepada Allah Azza wa Jalla, membersihkannaya dari ikhtiyar yang keliru.

Pengertian Ahwal
ahwal adalah jama’ dari hal, adalah keadaan atau kondisi psikologis ketika seorang sufi mencapai maqam tertentu.
Ahwal sering dijumpai dalam perjalanan kaum sufi antaara lain adalah waspada dan mawas diri(muhasabah dan muraqobah), kehampiran atau kedekatan (qarb), cinta(hub), takut(khauf), harap (raja’), rindu (syaq), intim (uns), tentran (thuma’ninah), penyaksian (musyahadah) dan yaqin.
Waspada dan Mawas diri; merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Oleh karena itu ada sufi yang mengupasnya secara bersamaan.
Cinta; merupakan pijakan bagai segenap kemulyaan hal.
Berharap dan Takut; adalah perasaan hati yang senang karena menanti suatu yang diinginkan dan disenangi.
Rindu; adalah menjadi syarat adanya cinta.
Intim; adalah sifat merasa selalu brteman, tak pernah merasa sepi.
Perbedaaan Maqamat dan Ahwal
Para sufi secara teliti menegaskan perbedaaan maqam dan hal. Maqam menurut mereka, ditandai oleh kemampuan, sementara hal justru mudah hilang. Maqam dapat dicapai seseorang dengan kehendak dan upaya, sementara hal dapat diperoleh tanpa disengaja. Perlu kita garis bawahi bahwa antara maqam dan hal tidak dapat dipisahkan. Keduanya ibarat dua sisi dalam satu mata uang. Keterkaitan keduanya dapat dilihat dalam suatu kenyataa bahwa maqam menjadi pra syarat menuju tuhan; dan bahwa dalam maqam akan ditemukan kehadiran hal.


Postingan populer dari blog ini

HADIS TARBAWI

Biografi Ibnu Abbas dan Tafsir di riwayatkan Fairuzzabaddi

Teks ceramah pidato kuliah tujuh menit KULTUM